JAKARTA, investor.id – Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pengelolaan jalan tol, PT Jasa Marga Tbk, memastikan untuk memberikan stimulus berupa diskon tarif tol di sejumlah ruas pada periode mudik Idulfitri 2025. Diskon tarif tol diberikan sebesar 20% selama enamhari.

Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur merinci bahwa periode diskon tarif tol berlaku empat hari selama arus mudik Lebaran pada 24–27 Maret 2025. Selanjutnya, diskon tarif tol 20% dapat dimanfaatkan dua hari saat arus balik Lebaran pada 8-9 April 2025.

“Dari Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya di ruas Trans Jawa. Besaran potongan tarif tol yaitu 20% untuk semua golongan kendaraan,” ungkap Subakti di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Adapun ruas tol Jasa Marga yang diberlakukan potongan tarif 20% yakni tol Jakarta-Cikampek, tol Mohammed Bin Zayed atau MBZ, tol Palimanan-Kanci, tol Batang-Semarang, tol Semarang ABC.

Periode pemberian diskon tarif tol itu jadi bagian Jasa Marga memecah kepadatan jalan tol saat puncak arus mudik Lebaran Tahun 2025. Jasa Marga memproyeksi puncak arus mudik Lebaran bakal terjadi pada H-3 Idulfitri atau tepatnya 28 Maret 2025.

Adapun pada puncak arus mudik tersebut, volume lalu lintas akan mencapai 232.000 kendaraan. Meski adanya peningkatan volume kendaraan, Jasa Marga memastikan akan menyelenggarakan arus mudik dengan aman dan lancar.

Jasa Marga sendiri memproyeksikan sebanyak 2,18 juta kendaraan akan keluar wilayah Jabodetabek sepanjang periode mudik Lebaran 2025. Jumlah kendaraan itu tersebar di empat Gerbang Tol (GT) Utama yang dikelola Jasa Marga. Yakni yakni GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).

Subakti menambahkan, jumlah 2,18 juta kendaraan yang keluar dari Jabodetabek itu sudah menggunakan asumsi adanya libur siswa sekolah dan work from anywhere (WFA) dari aparatur sipil negara (ASN).

Editor: Prisma Ardianto (ardiantoprisma@gmail.com)

LIVE STREAMING

Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV