Senin, 24 Maret 2025

Gelar Safari Makmur di Kuningan, Pupuk Indonesia Ajak Petani Berbudidaya Pertanian yang Baik dan Benar

Penulis : Gesa Vitara
17 Feb 2025 | 11:02 WIB
BAGIKAN
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh dalam kegiatan Safari Makmur di Kuningan pada Jumat, 14 Februari 2025.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh dalam kegiatan Safari Makmur di Kuningan pada Jumat, 14 Februari 2025.

KUNINGAN, investor.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak seluruh petani di Kuningan, Jawa Barat untuk menerapkan budidaya pertanian yang baik dan benar. Hal ini diungkapkannya saat membuka kegiatan Safari Makmur sekaligus uji coba pupuk NPK Padi Gogo.
 
Di depan para petani, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa budidaya pertanian yang baik dan benar sangat penting diimplementasikan oleh petani. Praktik tersebut dapat memberikan hasil pertanian yang optimal dari sisi produktivitas maupun penghasilan bagi petani. Hal ini juga dapat berkontribusi pada percepatan swasembada pangan nasional.

Baca Juga: Berhadiah Ratusan Juta, Lomba Karya Jurnalistik Pupuk Indonesia Sisa 1 Bulan Lagi
 
”Dalam program Safari Makmur ini kami mengajak bapak ibu jangan sembarangan tebar pupuk, karena perlu dilihat kurangnya apa, sama seperti kita kalau kurang sehat berarti kurang vitamin C, sama seperti di tanah juga seperti itu. Kami mengajak petani untuk berbudidaya yang baik dan benar, agar produktivitas meningkat,” ungkap Tri Wahyudi.
 
Dalam mengimplementasikan proses budidaya yang baik dan benar, Tri Wahyudi menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia memiliki program kemitraan on-farm berbentuk pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan yang didukung teknologi, yaitu Program Makmur. Program yang memiliki kepanjangan “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”, merupakan sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dalam mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan.
  
Melalui program Makmur, dikatakan Tri Wahyudi, petani dapat mengetahui kandungan hara tanah melalui fasilitas Mobil Uji Tanah (MUT). Tujuannya, petani memperoleh rekomendasi dosis pupuk sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman yang akan ditanam, sehingga petani dapat melakukan budidaya pertanian yang baik dan benar.
 
“Hari ini kita melakukan Safari Makmur, Makmur ini adalah program yang diinisiasi oleh Pupuk Indonesia dan diluncurkan oleh Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir pada Agustus 2021 yang terus berlanjut sampai sekarang, di dalamnya ada dari SHS (Sang Hyang Seri) sebagai produsen benih, ada dari Pupuk Indonesia, ada dari Himbara untuk modal keuangan, kemudian ada PSI-TP Kementerian, ada offtaker dari Bulog sebagai kemitraan multi-pihak,” katanya.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, tahun 2025 ini Pupuk Indonesia memiliki target realisasi program Makmur di lahan seluas 500 ribu hektare yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dimana 200 ribu hektare khusus untuk tanaman padi, dan 300 ribu hektare selebihnya adalah komoditas non padi, seperti tebu, singkong, kopi, kelapa sawit, hortikultura, dan lainnya.
 
Sementara realisasi hingga tahun 2024, Pupuk Indonesia menjalankan program Makmur bersama Kementerian BUMN Republik Indonesia, di lahan seluas 450 ribu hektare dengan jumlah petani binaan yang terlibat lebih dari  200 ribu petani.
 
Pada kesempatan ini, Tri Wahyudi mengimbau petani untuk berhati-hati dalam membeli pupuk. Ia menegaskan agar petani tidak tergiur dengan harga pupuk yang murah, karena produk dapat dipalsukan. Kasus ini banyak ditemukan di beberapa daerah, termasuk Jawa Barat.

Baca Juga: Pakai Aplikasi BRIMerchant, Daftar EDC BRI Jadi Lebih Mudah
 
Tri Wahyudi mencontohkan, Pupuk Indonesia memiliki produk dengan merek "NPK Phonska". Tapi ia mengaku menemukan produk pupuk di lapangan yang warnanya sama dengan NPK Phonska, merek hingga kemasannya sama dan memiliki nama “Phoska”. Tapi ketika diuji, tidak ada kandungan N atau Nitrogennya.
 
"Sebagai produsen pupuk, kami punya tanggung jawab secara korporasi, kami diawasi Pemerintah, produksi kami juga diawasi dan kami memiliki standar SNI. Insya Allah tidak ada pupuk yang tidak standar dari Pupuk Indonesia," pungkasnya.

Editor: Gesa Vitara (gesa@b-universe.id)

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Follow

Baca Berita Lainnya di Google News

Read Now
IDTV Link
LIVE STREAMING

Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 14 menit yang lalu

Saham Pilihan untuk Trading 24 Maret dan Target Harganya

IHSG hari ini diprediksi melemah. Simak saham pilihan untuk trading 24 Maret dan target harganya
Market 43 menit yang lalu

BBCA Mumpung Diskon, Harganya Bisa ke Level Ini

BBCA sedang diskon secara valuasi. Simak rekomendasi terbaru saham BBCA atau BCA ini.
Business 1 jam yang lalu

Harga Beli Beras di Bulog Idealnya Rp 13 Ribu per Kg

Pengadaan Bulog saat ini mayoritas berupa gabah.
Market 1 jam yang lalu

Prospek Cuan BBRI Menipis, Ada Apa?

Prospek cuan saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) atau BRI tipis, berdasarkan riset Mandiri Sekuritas (Mansek). Simak rekomendasi saham BBRI.
Market 1 jam yang lalu

Harga Bitcoin Menanjak, Didorong Inflow ETF Besar

Harga Bitcoin menanjak ke level US$ 85 ribu didorong inflow ETF spot yang besar pada pekan lalu.
Market 2 jam yang lalu

IHSG Fluktuatif Jelang Libur Panjang, 6 Saham Dijagokan Cuan

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG pekan ini fluktuatif jelang libur panjang, rekomendasikan enam saham dijagokan cuan, salah satunya ASII

Tag Terpopuler


Copyright © 2025 Investor.id
PT. Koran Media Investor Indonesia