Asuransi Usaha Tani Padi Terus Diperkuat untuk Mendukung Ketahanan Pangan

JAKARTA, investor.id - PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) terus memperkuat dan meningkatkan penetrasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan.
Diketahui, AUTP adalah bentuk kepedulian pemerintah dalam melindungi petani dan aktivitas pertanian agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Pemerintah memberikan subsidi premi sebesar 80 persen, sehingga petani hanya perlu membayar Rp36 ribu per hektare dengan nilai pertanggungan mencapai Rp6 juta per hektare.
AUTP memberikan perlindungan buat petani dari risiko gagal panen yang dapat merugikan nilai ekonomi usaha tani padi, sehingga mereka tetap memiliki modal kerja untuk masa tanam berikutnya.
“Kami memberikan bantuan peralatan pertanian diberikan di berbagai wilayah untuk mendukung sektor agribisnis, termasuk padi, sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen Perusahaan dalam menjalankan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang merupakan penugasan dari pemerintah,” kata Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa potensi pengembangan asuransi pertanian di Indonesia masih sangat besar. Menurut data OJK pada 2023, hanya sekitar 400 ribu petani yang terlibat dalam program ini, menunjukkan potensi besar untuk pengembangan di masa depan.
Sebelumnya, Asuransi Jasindo mencatat pendapatan premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) mencapai Rp44,84 miliar dengan klaim sebesar Rp3,17 miliar hingga Agustus 2024.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema menyatakan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, bahwa kini terdapat 424.276 petani dengan lahan seluas 252.347 hektare yang terdaftar dalam asuransi tersebut.
Namun, angka partisipasi tersebut turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencakup 566.715 petani dengan 305.558,12 hektare lahan serta pendapatan premi sebesar Rp55 miliar dengan klaim Rp36 miliar.
Meskipun begitu, ia optimis target penetrasi AUTP tahun ini dapat tercapai. Pihaknya pun berupaya untuk meningkatkan penetrasi tersebut dengan mengevaluasi penerapan syarat dan ketentuan serta memperbaiki distribusi polis dan pembayaran klaim bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.
Salurkan Rp 5,8 Miliar untuk Program TSJL
Jasindo telah menyalurkan dana sebesar Rp5,85 miliar hingga Desember 2024 untuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dana tersebut mencakup Rp3,00 miliar untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Rp2,85 miliar untuk pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Program ini adalah bentuk nyata komitmen Jasindo dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus memperkuat peran Perusahaan sebagai mitra yang peduli dan andal.
"Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan, kami percaya bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari aspek finansial, tetapi juga dari seberapa besar manfaat yang dapat kami berikan kepada masyarakat dan lingkungan. Program TJSL ini mencerminkan semangat Jasindo untuk terus berkontribusi secara nyata," ujar Brellian Gem.

Inisiatif Utama Kegiatan TJSL Jasindo pada ahun 2024 diantaranya Jasindo mendukung pengembangan 94 pelaku UMKM melalui bantuan peralatan usaha, pelatihan, dan dukungan pameran. Selain itu, menjalankan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang merupakan penugasan dari pemerintah.
Jasindo membangun gedung sekolah di Pangkep, Sulawesi Selatan dan merenovasi Taman Baca Jasindo di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat. Selain itu, dana pendidikan disalurkan kepada 119 pelajar dari jenjang SD hingga perguruan tinggi. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan literasi dan akses pendidikan bagi masyarakat.
Baca Juga Asuransi Jasindo Catatkan Kinerja Positif hingga Oktober 2024
Selanjutnya, program Mudik Gratis Tahun 2024 pada momentum lebaran yang melayani 250 pemudik, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat saat merayakan Hari Raya. Selain itu, layanan kesehatan melalui Mobil Sehat Jasindo di Pulau Jawa memberikan akses deteksi dini penyakit bagi masyarakat.
Melalui penanaman mangrove dan bantuan pohon non-mangrove di berbagai wilayah, lanjut dia, Jasindo mendukung pelestarian ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim. Dukungan kebersihan di Labuan Bajo juga dilakukan untuk mendorong pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Jasindo, kata dia, memberikan bantuan sarana air bersih, obat-obatan, dan makanan sehat untuk penanggulangan stunting di wilayah 3T, khususnya Kepulauan Mentawai. Perbaikan sarana di permukiman padat DKI Jakarta juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Jasindo bekerja sama dengan Bank BUMN (BRI) untuk menyalurkan bantuan pendanaan UMK, memperluas akses permodalan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Keseluruhan program TJSL Jasindo menunjukkan upaya berkelanjutan perusahaan dalam mendukung pembangunan masyarakat dan lingkungan. "Kami ingin menjadi perusahaan yang tidak hanya sukses secara bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan perubahan yang berarti. Kontribusi ini adalah wujud nyata visi Jasindo untuk masa depan yang lebih baik," tambah Brellian.
Dengan inisiatif ini, Jasindo mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan yang peduli, tangguh, dan berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Editor: Imam Suhartadi (imam_suhartadi@investor.co.id)
Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id
FollowBaca Berita Lainnya di Google News
Read NowSaksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV