Terjadi Deflasi Tahunan Setelah 25 Tahun

JAKARTA, investor.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,09% secara tahunan (year on year/yoy). Sebelumnya deflasi tahunan terjadi pada Maret 2000. Artinya, deflasi tahunan kembali terjadi setelah 25 tahun lalu.
“Menurut catatan BPS, deflasi yoy terjadi pada Maret 2000 saat itu deflasi 1,01%. Deflasi didominasi oleh kelompok bahan makanan,” ucap Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Senin (3/3/2025).
Amalia mengatakan perbedaan deflasi pada Februari 2025 ini terjadi karena dipengaruhi oleh komponen harga diatur pemerintah. Pasalnya deflasi disebabkan oleh diskon tarif listrik sebesar 50% yang terjadi pada Januari–Februari 2025. Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi 12,08% dan memberikan deflasi sebesar 1,92%.
“Komoditas yang memberikan andil terbesar adalah tarif listrik mengalami deflasi 46,45% secara tahunan dan memberikan andil deflasi 2,16%,” kata Amalia.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah tarif air minum PAM yang mengalami inflasi 9,42% dan memberikan andil inflasi 0,14%; biaya sewa rumah mengalami inflasi 1,27% dan memberikan andil inflasi 0,04%; bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi 1,57% dan memberikan andil inflasi 0,03%; lalu biaya kontrak rumah mengalami inflasi 0,58% dan memberikan andil inflasi 0,02%.
Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 2,25% dan memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,66%. Inflasi secara tahunan didorong oleh komoditas minyak goreng, sigaret kretek mesin, cabai rawit, kopi bubuk dan ikan segar.
Inflasi kelompok itu didorong oleh minyak goreng mengalami inflasi 10,97% dan memberikan andil 0,13%; sigaret kretek mesin mengalami inflasi 5,58% dan memberikan andil 0,12%; cabai rawit mengalami inflasi 37,07% dan memberikan andil inflasi 0,11%.
“Sedangkan komoditas yang mengalami deflasi tomat sebesar 32,93% dan memberikan andil deflasi 0,11% dan beras memberikan andil deflasi 2,63% dan memberikan andil deflasi 0,11%,” demikian tutur Amalia.
Editor: Prisma Ardianto (ardiantoprisma@gmail.com)
Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id
FollowBaca Berita Lainnya di Google News
Read NowSaksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV